Sultengsatu.com – Curah hujan yang cukup tinggi disekitar wilayah Kabupaten Morowali Utara membuat beberapa daerah mengalami musibah banjir, terutama beberapa desa yang berada disekitar sungai Laa, terutama Desa Bunta yang menjadi akses utama masuk ke Kota Kolonodale.
Adanya musibah banjir juga membuat beberapa daerah pertanian tergenang air hingga menyebabkan gagal panen, menghadapi situasi tersebut Lapas Kelas III Kolonodale melalui Sarana Asimilasi dan Edukasi Perkebunan dan budidaya sayuran hidroponik siap menyokong ketersedian kebutuhan sayuran di Kota Kolonodale.
Kasubsi Pembinaan Asis Hi Bahar dalam hal ini memastikan ketersediaan sayuran Lapas Kolonodale yaitu 100 Kg perhari yang siap untuk didistribusikan ke Pasar Rakyat Kolonodale.
Kalapas Kolonodale Arifin Akhmad saat ditemui mengatakan bahwa warga binaannya selain diberikan program pembinaan kemandirian khususnya pertanian dan perkebunan sebagai bentuk pemenuhan haknya yang diamanatkan dalam UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, kegiatan pembinaan perkebunan dan pertanian itu juga untuk mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan nasional.
“Efek dari program pembinaan pertanian dan perkebunan yang kami lakukan secara serius dan konsisten kini telah dirasakan manfaatnya, saat musibah banjir dan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini membuat pasokan sayuran dipasar menurun, namun kami memastikan bahwa Lapas Kolonodale siap untuk menyokong ketersediaan sayuran tersebut,” tutur Arifin Akhmad.
“Kami juga telah menginstruksikan kepada jajaran Subseksi Pembinaan untuk menahan pengiriman sayuran hasil pembinaan warga binaan untuk dikirim ke daerah lain, kami fokuskan untuk kebutuhan masyarakat Kolonodale terlebih dahulu, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap daerah kami ini,” lanjut beliau.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil Kemenkumham Sulteng) Hermansyah Siregar menanggapi hal ini mengapresiasi jajaran Lapas Kelas III Kolonodale yang telah mampu turut andil dalam program ketahanan pangan didaerah Morowali Utara.
“Program kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan saat ini bukan hanya menjadi pembinaan bakat dan ketrampilan agar narapidana dapat kembali berperan sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab, tetapi dengan program pembinaan kemandirian khususnya pada bidang pertanian dan perikanan dapat berperan mendukung program pemerintah ketahanan pangan nasional” ucap Hermansyah Siregar.
“Untuk itu kami berharap seluruh jajaran UPT Pemasyarakatan Lapas dan Rutan di Sulawesi Tengah dapat memanfaatkan dan memaksimalkan lahan-lahan yang tersedia di UPT masing-masing untuk digunakan menjadi Sarana Asimilasi dan Edukasi bagi WBP khususnya bidang Pertanian dan Perikanan” lanjut beliu.
“Kami yakin apabila seluruh jajaran Lapas dan Rutan Se-Sulawesi Tengah serius menanggapi hal ini, seluruh Lapas dan Rutan di Sulawesi Tengah dapat menjadi penyokong ketahanan pangan didaerahnya masing-masing,” tutup Hermansyah Siregar kakanwil Kemenkumham Sulteng.
Laporan : Rahmat